Para pembaca tentunya sudah sering menggunakan barang-barang rumah tangga yang berbasis plastik dalam kehidupan sehari-hari, namun dari banyaknya jumlah sampah plastik yang kita gunakan apakah akan menimbulkan dampak yang buruk? Apakah pernah kita bayangkan sebelumnya?
Plastik merupakan bahan yang populer digunakan sejak tahun 1950-an dan menjadi booming sejak tahun 1976. Plastik sendiri pertama kali ditemukan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 dengan nama ciptaan parkesine. Parkes menyatakan bahwa temuannya memiliki kelenturan seperti karet namun dapat diproduksi dengan harga yang jauh lebih murah. Demam plastik kemudian baru melanda pada tahun 1920-an dimana bahan plastik sudah dimodifikasi dan digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Pada masa sekarang plastik menjadi bahan utama yang digunakan di seluruh dunia dan menimbulkan berbagai dampak negatif kemudian karena sampah plastik diketahui tidak dapat diuraikan. Maka dari itu, pengurangan sampah plastik harus segera dilakukan utamanya dalam kegiatan rumah tangga kita, salah satu caranya adalah mengganti kantong plastik belanja dengan kantong kain yang kita bawa sendiri dari rumah atau mengubah gaya hidup dengan membawa botol minuman sendiri dari rumah saat aktivitas diluar rumah. Dengan membawa botol minuman (tumbler) sendiri dari rumah, berarti kita telah mengurangi pemakaian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan menerapkan pola hidup serta lebih ekonomis.
Rupanya kampanye membawa tumbler sendiri ini juga merupakan isu yang diangkat oleh organisasi mahasiswa yang bernama Care Environmental Organization (CEO) yang berbasis di Semarang. CEO menjalankan sebuah misi pengurangan sampah bernama "Duta Tumbler". Tanggal 25 Juli 2011 lalu, salah satu anggota Tim KKN II yang bernama Lintang Nova N. yang juga merupakan anggota dari CEO, melakukan sosialisasi membawa tumbler sendiri dari rumah untuk anak-anak sekolah di Desa Papringan. Sosialisasi yang diberikan secara fun ini dapat diterima dengan antusias oleh siswa-siswi SD Papringan yang kemudian menyadari bahwa dengan membawa bekal air minum sendiri dari rumah itu juga membantu mengurangi sampah plastik dilingkungan sekitar sekaligus membiasakan tidak jajan sembarangan di sekolah.
Ayo mulai sekarang kurangi sampah plastik rumah tangga kita! -Balai Desa Papringan